Statuta FIFA dan Dana Jadi Alasan PSSI Tetap Gelar Kongres di Makassar

By Admin

nusakini.com--Polemik soal tempat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tanggal 17 Oktober 2016, masih juga belum menemui titik terang. PSSI tetap berusaha mematuhi statuta FIFA dan AFC untuk menggelar kongres di Makassar. Sementara rekomendasi Kemenpora mengajurkan kongres digelar di Yogyakarta. 

Kurang dari sepekan lagi Kongres Biasa pemilihan Ketua Umum PSSI akan digelar. Namun, soal tempat mana yang akan digelar justru masih rancu. Terkait hal ini, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tony Aprillany memberikan bocoran terkait perkembangan persiapan kongres.

Menurut Tony, PSSI sampai saat ini masih tetap bertahan dengan hasil rapat Exco bulan September lalu dengan Makassar sebagai tempat final. Hal ini juga sudah diutarakan Sekjen PSSI, Azwan Karim, kepada AFC dan FIFA. Tak hanya itu, perwakilan AFC dan FIFA juga sudah memastikan hadir sejak tanggal 15 Oktober 2016.

"Sampai detik ini saya baru saja bicara dengan Sekjen (Azwan Karim), final masih tetap di Makassar. Sekjen juga sudah berkomunikasi dengan pihak AFC dan FIFA, dan mereka juga positif akan hadir sejak tanggal 15 (Oktober 2016)," ujar Tony kemarin.

Terkait rekomendasi Kemenpora untuk menggelar kongres di Yogyakarta, Tony menegaskan PSSI bukannya ingin melawan apa yang dianjurkan pemerintah. Hanya saja, PSSI dalam posisi sulit soal ini. Sebab, andai mentah-mentah mengikuti rekomendasi pemerintah, bukan tak mungkin Indonesia akan terkena sanksi lagi.

Tony juga menjelaskan, surat rekomendasi Kemenpora yang dikeluarkan 9 September 2016 soal kongres di Yogyakarta, memang tidak sesuai dengan aturan PSSI (Pasal 29 ayat 2). Sebab, dalam aturan PSSI rekomendasi tempat boleh dikeluarkan setidaknya delapan minggu sebelum kongres digelar.

"Menurut mereka (AFC dan FIFA) kalau ini dirubah, akan menyalahi statuta. Mereka tetap ingin kongres digelar di Makassar. Karena, mereka melihat jika rekomendasi Kemenpora dikeluarkan dalam tengat waktu delapan minggu, yang sudah ada dalam statuta," kata Tony melanjutkan.

Selain itu, Tony juga menjelaskan perihal anggaran dana yang besar untuk menggelar kongres. Diungkap mantan anggota DPR RI ini, PSSI menghabiskan dana sebesar 5-6 miliar Rupiah untuk setiap penyelenggaraan kongres. Hal ini juga yang jadi alasan mengapa PSSI bersikeras untuk mempertahankan Makassar sebagai tempat digelarnya kongres.

"Biayanya itu sekitar Rp5-6 miliar. Coba, seandainya dipindah, berapa banyak lagi dana yang harus dikeluarkan. Dengan kondisi yang sedang sulit seperti sekarang, jelas ini jadi harus jadi pertimbangan kami," kata Tony. (v/ab)